Sinopsis:
Dalam pemikiran al-Ghazali, pengajaran dan pendidikan merupakan penyebab manusia memperoleh derajat yang tinggi di antara makhluk ciptaan lainnya di Bumi. Manusia menjadi terhormat karena memiliki ilmu dan amal. Al-Ghazali menetapkan ilmu-ilmu pokok keagamaan sebagai ilmu fardu ain. Ilmu ini menjadi pusat perhatian utama dalam pendidikan. Ilmu fardu ain ini menjadi pengarah dan pengendali bagi pengembangan bidang keilmuan yang lainnya. Sedangkan ilmu fardu kifayah dan ilmu mubah menjadi dasar bagi pengembangan ilmu yang lainnya. Menurut al-Ghazali, pendidikan akidah harus dicegah dari timbulnya kesesatan. Karenanya. pendidikan harus memiliki strategi pembelajaran yang tepat. Al-Ghazali menolak pendapat dari mazhab Muktazilah mengenai kewajiban semua orang untuk berdebat mengenai akidah dalam konteks ilmu kalam. Al-Ghazali merupakan salah satu filsuf muslim klasik. Ia menolak pernyataan dari filsuf muslim klasik lainnya yang mengatakan bahwa alam itu tidak berawal. Pernyataan ini dikemukakan oleh Ibnu Sina dan al-Farabi. Pandangan ini membuat al-Ghazali menganggap kedua tokoh ini telah kafir. Al-Ghazali menyampaikan hal ini dalam Tahafut al-Falasifah disertai dengan argumentasi dan dalil yang kuat.
Reviews
There are no reviews yet.