BUSINESS ETHICS DALAM ERA MODERN

danya kemajuan teknologi yang sangat cepat tentu akan
berpengaruh pada semua sektor kehidupan. Sangat
mungkin terjadi pergeseran sosial dan budaya di
masyarakat. Adanya istilah kaum milineal yang mencerminkan
masyarakat usia muda melek internet. Cirinya mereka selalu
terkoneksi lewat piranti mobile phone yang hanya sekepal tangan.
Kalau boleh memilih lebih baik ketinggalan dompet dari pada
harus ketinggalannya. Kalau dahulu handphone hanya dimiliki
oleh orang menengah keatas dan sepaket dengan nomornya yang
juga sangat langka untuk memperolehnya. Berbeda dengan saat
ini dimana semua bisa memiliki karena harganya yang memang
sangat mudah dijangkau oleh semua kalangan. Nomornya pun kini
banyak dijual dengan harga bak pisang goreng. Hidup saat ini
betapa dimanjakan oleh yang namanya internet 4.0. Tapi ingat
jangan sampai terlena dengan itu semua. Ia hanya sebagai alat
untuk memudahkan pekerjaan. Tidak ada salahnya kalau tetap
mempertahankan prinsip warisan nenek moyang yang disebut
kearifan lokal senafas dengan adat ketimuran. Selalu ucap
Assalamu’alaikum ketika menyapa bukan Hallo sebagai
contohnya. Selalu permisi “agelenon” kalau lewat depan rumah
orang, kalau orang tua tua sedang duduk dibawah maka anak
jangan duduk diatas, harus turun duduk dibawah juga. Itu etika
atau adab orang Madura. Dengan buku ini memberi pemahaman
secara luas berdasar keilmuan dan epistimologi sedikit diselipi
ontologi sehingga memahami apakah itu etika bisnis di era
modern saat ini.