Deskripsi
Buku ini lahir dari pengalaman, catatan, pemikiran, dan juga keresahan saya tentang bagaimana kepemimpinan dijalankan dan seringkali disalah pahami di berbagai organisasi, forum, persatuan, dan sebagainya, baik dalam skala kecil maupun besar.
Di tengah dinamika organisasi yang begitu cepat berubah, etika dalam kepemimpinan seringkali terabaikan. Padahal, etika bukan sekadar teori moral yang kaku—ia adalah fondasi penting dalam membangun kepercayaan, integritas, dan arah kepemimpinan yang berkelanjutan. Melalui buku ini, saya ingin mengajak teman-teman semua—baik yang sedang menjadi pemimpin, calon pemimpin, maupun yang sedang “lelah dipimpin”—untuk melihat kembali esensi kepemimpinan dari sisi yang lebih manusiawi dan bermakna.
Saya tidak menulis buku ini sebagai seorang ahli, tapi sebagai teman seperjalanan yang ingin berbagi sudut pandang. Harapannya, buku ini bisa menjadi bahan refleksi, diskusi, atau bahkan debat yang sehat di lingkaran organisasi yang sedang teman-teman jalani.
Apa jadinya jika kepemimpinan kehilangan etika?
Banyak orang ingin memimpin.
Tapi sedikit yang benar-benar paham bagaimana caranya.
Di tengah dunia organisasi yang semakin gaduh,
pemimpin sering terjebak dalam ego, ambisi, dan haus kuasa.
Etika jadi barang langka—dipinggirkan demi citra,
dilupakan demi kenyamanan.
Etika Kepemimpinan dalam Perspektif Keorganisasian
bukan sekadar kumpulan teori.
Ia adalah refleksi tajam dari pergulatan nyata—
tentang kemenangan dan kekalahan,
tentang idealisme dan realitas,
tentang suara-suara yang lelah dipimpin,
dan mereka yang masih berjuang untuk memimpin dengan benar.
Buku ini ditulis dari ruang-ruang pengalaman, bukan menara gading.
Ia menyuarakan keresahan yang mungkin juga kamu rasakan:
pemimpin yang lupa melayani,
keputusan yang kehilangan hati,
dan organisasi yang kehilangan arah.
Bukan sekadar bacaan—ini adalah cermin.
Cermin untuk bertanya:
Apakah aku benar-benar sedang memimpin,
atau hanya duduk di kursi kekuasaan?
Ulasan
Belum ada ulasan.