Deskripsi
Mengisahkan perjalanan emosional Tiya, seorang perempuan tegar yang berulang kali diuji oleh takdir dalam pencarian cinta dan makna diri. Kisah bermula saat Tiya, seorang siswi SMA, bertemu Rafa, mahasiswa kampus yang pemalu, dalam sebuah kajian. Ketertarikan Rafa yang kuat justru berujung pada pemblokiran akun media sosialnya oleh Tiya, meninggalkan jejak kekecewaan.
Empat tahun kemudian, Tiya menata kembali hidupnya di bangku kuliah dan menemukan cinta pada Elmalid, seorang pria cerdas dan tulus yang belum pernah menjalin kasih sebelumnya. Meskipun terpisah jadwal kuliah dan pekerjaan, hubungan mereka tumbuh positif dan saling membangun, diwarnai kejutan pernyataan cinta via telepon yang diawali ta’awudz. Kebahagiaan Tiya kian sempurna ketika Elmalid memperkenalkannya pada keluarganya yang agamis dan dermawan. Namun, badai datang tak terduga: Elmalid memutuskan hubungan di tengah perjuangan skripsi Tiya, meninggalkan luka mendalam dan trauma perpisahan yang membekas.
Meski terpukul, Tiya bangkit dan meraih kelulusan gemilang, lalu meniti karier impian. Waktu membawanya kembali berpapasan dengan Rafa, yang kini jauh lebih dewasa dan gigih mengungkapkan perasaannya. Tiya mencoba membuka hati kembali, namun trauma masa lalu mendorongnya untuk menguji kesetiaan Rafa melalui akun fiktif bernama Cindy. Sayangnya, Rafa justru lebih asyik berkomunikasi dengan “Cindy”, yang menguak rapuhnya janji Rafa. Pengakuan Tiya atas ujian tersebut diikuti penyesalan Rafa, namun luka di hati Tiya sudah terukir.
Hubungan mereka berlanjut dengan janji Rafa untuk menjaga dan menyembuhkan trauma Tiya. Namun, janji itu retak ketika Rafa menunjukkan sifat penurut yang pasif, terlalu terbuka kepada keluarganya, hingga puncaknya pada sebuah pertengkaran yang diwarnai emosi dan permintaan kembali hibah yang telah diberikan. Perpisahan kali kedua ini jauh lebih menyakitkan bagi Tiya, apalagi ketika ia tahu Rafa dijodohkan.
Di tengah badai ini, banyak tawaran jodoh datang, seolah sinyal dari Tuhan. Namun, Tiya yang terkunci hatinya memilih untuk menyembuhkan diri. Akhirnya, Tiya belajar mengikhlaskan, memahami bahwa cinta sejati tak selalu tentang memiliki, melainkan memberi ruang untuk bertumbuh. Kisah ini adalah tentang keberanian Tiya untuk terus menulis babak baru dalam hidupnya, menjadikan setiap luka sebagai pelajaran berharga yang menguatkan dirinya.
Ulasan
Belum ada ulasan.