Anak tuna grahita mempunyai masalah dalam
perilaku sehari-hari yang mengarah pada kesehatan
ataupun non kesehatan seperti masalah personal hygiene,
status gizi, dan juga kecelakaan akibat dari gerak tubuh
yang terbatas. Contoh dalam masalah kesehatannya yaitu
dimana anak tidak bisa menentukan bagaimana harus
menjaga kesehatan, mengatur pola dalam makan, dan
mencegah mereka dari penyakit-penyakit yang
mengancam kesehatannya, maka dengan keadaan
demikian anak disabilitas rentan untuk mengalami
masalah gizi.
Masalah gizi terkadang karena faktor orang tua yang
memperkenalkan makanan tidak sehat kepada anak, yaitu
pada anak usia 12-23 bulan sudah diperkenalkan dengan
camilan seperti kue, keripik, biscuit, permen, coklat, es krim,
roti, makanan cepat saji, dan minuman berpemanis
seperti kental manis, jus kemasan, dan teh kemasan. Hal ini
dapat berpengaruh anak mengalami obesitas.
Ulasan
Belum ada ulasan.