Dunia sudah sangat tua, setidaknya itulah yang terlihat oleh
mata ketika memandang usia kehidupan kita sendiri,
sebab banyak orang bercerita tentang perjalanan hidup
usia paruh baya di era penjajahan khususnya masa kolonialisme
Belanda dan Jepang. Semangat orang tua ini juga bercampur aduk
dengan kesedihan ketika menceritakan kematian ayahandanya
yang merupakan buyut saya sendiri oleh keganasan tentara
Jepang. Kekejaman era kolonial Jepang mengisyaratkan sebuah
sejarah panjang tentunya bagi semua orang tentang kuatnya
cengkraman era penjajahan pada waktu itu. Sekaligus menjadi
pembelajaran bahwa perebutan kekuasaan dengan jalan perang
selalu menimbulkan kesengsaraan dari masyarakat sipil,
meskipun ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa setiap
rangkaian sejarah berpotensi mengevaluasi peradaban.
Buku ini berfokus pada perebutan kuasa dan amiliorasi
makna perang dalam konteks sosial yang lebih luas baik
memaknai sebagai sebuah peristiwa penting atau menyakitkan
dalam kehidupan. Selanjutnya, buku ini fokus melihat realitas
perang secara luas di tengah masyarakat multipolar dengan
menggunakan khusus persepektif sosiologis dalam melihat
realitas sosial menggunakan banyak kaca mata pendekatan untuk
menemukan sebuah makna dan bentuk yang beragam dari
ii
perang.
Ulasan
Belum ada ulasan.