Deskripsi
Secara khusus, buku ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan manajemen dan kebijakan publik, spesifiknya pada topik blue economy. Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih
pemikiran dan dapat menjadi rekomendasi informasi strategis bagi pengampu kebijakan blue economy, baik di tingkat nasional maupun tingkat regional.
Topik blue economy semakin menjadi diskursus oleh para sarjana manajemen dan kebijakan publik, terutama dalam satu dekade terakhir. Secara empirik blue economy terbukti dapat menjadi salah satu determinan pembangunan nasional, terutama di negara-negara dengan tipologi khas kelautan/kemaritiman
(termasuk Indonesia). Negara (maupun entitas lain yang lebih spesifik) yang mampu mengoptimalkan potensi blue economy secara koheren akan dapat mendorong pula kemajuan/pertumbuhan ekonomi. Hasil kajian International Monetary Fund (IMF) bahkan menyimpulkan bahwa idealnya kontribusi ekonomi
kelautan pada entitas dengan tipologi khas kelautan/kemaritiman dapat berkontribusi sebanyak 68% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Serambi Mekkah merupakan salah satu entitas dengan tipologi khas kelautan/kemaritiman yang memiliki pelbagai potensi sangat besar untuk mengembangkan/mengoptimalkan blue economy. Potensi-potensi dimaksud antara lain: melimpahnya sumber daya perikanan, kekayaan ekosistem karang dan keanekaragaman hayati, luasnya hutan mangrove dan ekosistem pesisir yang diversifikatif, serta kearifan budaya lokal yang bisa
menarik wisatawan.
Buku dengan judul “Strategi Optimalisasi Potensi Blue Economy: Kajian Empirik dari Perspektif Manajemen Dan Kebijakan Publik di Bumi Serambi Mekkah” ini berisi tulisan tentang 4 bagian utama yang meliputi: konsep ekonomi kelautan, potensi ekonomi kelautan, strategi optimalisasi potensi ekonomi kelautan dari perspektif manajemen, dan strategi optimalisasi potensi blue economy dari perspektif kebijakan publik.
Ulasan
Belum ada ulasan.