Buku ini adalah Kisah nyata sebuah perjalanan
spiritual mencari Tuhan, penulis sempat terjebak masuk
ke dalam kelompok radikalisme Negara Islam
Indonesia (NII) karena belajar agama dengan guru
yang salah, bermodal semangat membara tapi minim
ilmu hingga akhirnya bisa terpapar radikalisme. Saat ini
telah keluar dan bersama para mantan NII mendirikan
NII Crisis Center atau Pusat Rehabilitasi Korban NII.
Penulis dulu saat berada di dalam kelompok
radikal merasa seolah menjadi panitia seleksi masuk
surga, merasa diri dan kelompoknya paling benar dan
anggap orang lain salah, merasa diri dan kelompoknya
masuk surga, yang lain masuk neraka, tapi saat ini telah
menyadari telah melakukan kesalahan, bahwa saat kita
sering kali berdebat tentang ayat Tuhan yang tersurat
dalam kitab, padahal firman Tuhan yang tersurat sering
kali isinya sebuah perumpamaan (mutasyabihat) seperti
bahan mentah yang harus dimasak atau harus di
tafsirkan oleh ahlinya (Mujtahid).
Mari kita berlomba lomba dalam kebaikan
dengan beribadah kepada tuhan dengan cara masingmasing agar menjadi manusia yang bermanfaat
bertaqwa dan bermanfaat untuk sesama, kita di
ciptakan berbeda beda itu untuk saling mengenal dan
saling melengkapi, mahluk sosial yang harus
bersosialisasi dan bergaul dengan siapapun, termasuk
yang berbeda agama dan kepercayaan supaya kita bisa
dapat hidup rukun aman dan damai.
Ulasan
Belum ada ulasan.