Deskripsi
Dark tourism dapat dipahami sebagai aktivitas wisata yang melibatkan kunjungan ke lokasi-lokasi yang terkait dengan kematian, tragedi, dan penderitaan manusia. Ia bukan sekadar perjalanan menuju tempat kelam, melainkan ruang pertemuan antara ingatan sejarah, emosi, refleksi, dan industri pariwisata yang terus berkembang mengikuti dinamika zaman.
Buku ini membahas konsep dan teori yang melingkupi dark tourism. Di dalamnya akan diuraikan asal-usul istilah, keterkaitannya dengan konsep thanatourism, serta teori motivasi wisatawan yang menjelaskan daya tarik fenomena ini. Buku ini menghadirkan tipologi dan klasifikasi destinasi dark tourism, mulai dari situs tragedi alam, konflik, hingga memorial peringatan.
Buku ini juga menyoroti aspek psikologis dan motivasional wisatawan, membahas dorongan rasa ingin tahu terhadap kematian hingga pencarian pengalaman emosional yang mendalam. Bagian ini dilanjutkan dengan bab kelima yang membahas dampak dark tourism, baik positif maupun negatif, termasuk isu etika dan komersialisasi penderitaan.
Untuk memperkaya perspektif, buki ini juga menghadirkan studi kasus dark tourism di berbagai belahan dunia, seperti Auschwitz di Polandia, Ground Zero di Amerika Serikat, dan Chernobyl di Ukraina. Setelah itu, fokus diarahkan ke Indonesia dalam bab ketujuh, dengan menyoroti potensi dan tantangan pengembangan dark tourism di tanah air, mulai dari situs bencana alam seperti Aceh hingga situs sejarah dan peninggalan kolonial.
Bab kedelapan membahas manajemen dan strategi pengembangan destinasi dark tourism, termasuk bagaimana narasi, interpretasi, dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman wisata yang etis dan bermakna. Bab kesembilan mengangkat persoalan etika, politik memori, dan kontroversi yang kerap muncul dalam praktik dark tourism.
Ulasan
Belum ada ulasan.